cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 5 Documents clear
KANDUNGAN LOGAM BERAT BESI (Fe), TIMBAL (Pb) dan MANGAN (Mn) PADA AIR SUNGAI SANTAN Kiamah Kamarati; Marlon Aipassa; Muhammad Sumaryono
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.1.49-56

Abstract

Meningkatnya pembangunan dan perkembangan daerah industri disekitar sungai maka akan berpengaruh terhadap kualitas air sungai dan pencemaran lingkungan sekitar. Banyaknya aktifitas masyarakat seperti pertanian, pertambangan dan kegiatan industri lainnya akan berpengaruh terhadap kandungan logam berat pada air Sungai Santan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Fe, Mn dan Pb  dan untuk mengetahui baku mutu air berdasarkan kelas pada Sungai Santan. Pengambilan sampel air dilakukan pada daerah hulu, tengah dan hilir sungai dan pada saat sebelum hujan dan sesudah hujan. Hasil penelitian ini menunjukkan kandungan logam berat pada Sungai Santan masuk kedalam kelas I dan II yaitu dapat digunakan sebagai air minum atau untuk keperluan konsumsi lainnya dan dapat digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan mengairi  tanaman.Kata kunci: Logam Berat, Sungai, Pencemaran
ANALISIS FITOKIMIA DAN GC-MS DAUN UNGU KUCING (EUPATORIUM ODORATUM L. F.) SEBAGAI BAHAN OBAT AKTIF Andrian Fernandes; Rizki Maharani; Supartini Supartini
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.1.1-8

Abstract

Sebagai salah satu gulma yang cukup luas penyebarannya di ekosistem hutan Dipterokarpa, Ungu Kucing (Eupatorium odoratum) ternyata mempunyai manfaat sebagai obat herbal yang mampu mengatasi penyakit rematik dan asam urat. Secara etnobotani, pembuktian oleh masyarakat sekitar hutan dusun Nyapa Indah telah banyak dijumpai. Oleh karena itu, studi ini menyediakan data uji laboratoris tentang kandungan kimia Daun Ungu Kucing sebagai anti rematik dan asam urat, serta senyawa kimia turunannya yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan obat herbal aktif lainnya. Dalam rangka memperkenalkan dan meningkatkan pemanfaatan Daun Ungu Kucing sebagai bahan obat aktif, maka ekstrak Daun Ungu Kucing akan diuji fitokimia dan GC-MS sebagai analisa lanjutannya. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa E. odoratum mengandung alkaloid, triterpenoid, tannin dan steroid. Alkoloid telah dipergunakan luas sebagi bahan obat terapi rematik dan penyembuhan asam urat. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa selain sebagai obat rematik dan asam urat, senyawa carbamic acid ethyl ester memiliki bioaktifitas antimikroba dan antijamur. Sedangkan senyawa 2,6-Dichloro-4-nitrophenol dipercaya untuk membantu fungsi hati (antihepatitis).
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN MAHANG (Macaranga triloba) SEBAGAI OBAT ANTI-ACNE Husnul Warnida; Dewi Mustika; Supomo Supomo; Yullia Sukawaty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.1.9-18

Abstract

Peradangan acne (jerawat) disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Pengobatan jerawat biasanya menggunakan antibiotika tetapi penggunaan antibiotika jangka panjang dapat menimbulkan resistensi, Untuk mengurangi resistensi pada bakteri dilakukan pencarian alternatif antibiotika dari bahan alam, yaitu daun mahang (Macaranga triloba (Thunb.) Mull.Arg). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat, KHM (Kadar Hambat Minimum) dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dari ekstrak etanol daun mahang muda terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Simplisia daun mahang muda diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2,5%, 5%, 10% dan 20% dengan kontrol positif klindamisin 0,1% dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Pengujian dilakukan dengan metode difusi cakram. Data pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun mahang muda dianalisis secara statistik dengan metode uji one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun mahang muda dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Daya hambat terbesar terhadap bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi 20% dengan diameter daya hambat rata-rata 5,54 mm. Nilai KHM dan KBM dari ekstrak etanol daun mahang muda adalah 25 mg/mL.
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU OLEH MASYARAKAT LOKAL DI KABUPATEN SANGGAU, KALIMANTAN BARAT Mohamad Iqbal; Ane Dwi Septina
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.1.19-34

Abstract

Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sanggau memberikan kebutuhan mata pencaharian sebagian besar masyarakat sekitar hutan. Salah satu alternatifnya melalui pemanfaatkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) di lahan agroforestri tembawang. Pemanfaatan HHBK tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kayu. Optimalisasi pemanfaatan HHBK bertujuan untuk mengantisipasi upaya masyarakat dalam menjarah hutan terutama hasil kayunya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui keragaman manfaat komoditas HHBK di lahan agroforestri tembawang dan harga komoditas HHBK yang dijual di pasar tradisional, Kabupaten Sanggau. Metode pemilihan responden dilakukan secara purposif. Survey dan kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat kondisi tembawang. Data identifikasi jenis HHBK yang dikumpulkan ditabulasi kemudian dianalisis dengan statistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tercatat ada 35 jenis HHBK yang dapat dimanfaatkan masyarakat adat, meliputi: 40% jenis buah-buahan, 9% jenis getah, 13% jenis bahan makanan, 21% jenis sayuran, 6% jenis obat-obatan, dan 12% jenis anyaman. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan komoditas HHBK sebagai produk semi komersial dan subsisten. Komoditas HHBK anyaman masih bersifat subsisten, di mana hasil produk anyaman digunakan hanya untuk keperluan pribadi saja, bukan untuk dijual. Komoditas HHBK yang dijual di pasar tradisional umumnya berupa buah-buahan seperti asam paya (Eleiodoxa conferta) Rp25.000,00/kg, keranji (Dialium indium) Rp35.000,00/kg, kedondong (Spondias dulcis) Rp10.000,00/kg dan rambai (Baccaurea motleyana) Rp10.000,00/ikat. Komoditas HHBK bagi masyarakat adat dapat memberikan pendapatan yang lebih cepat menghasilkan jika dibandingkan dengan pendapatan dari bertanam kayu, menyediakan serta bentuk alternatif pekerjaan dan keterampilan bagi masyarakat adat.
TEKNIK PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN SHOREA LEPROSULA Miq DI KHDTK LABANAN, BERAU, KALIMANTAN TIMUR Ngatiman Ngatiman; Muhammad Fajri
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.1.35-48

Abstract

Shorea leprosula adalah salah satu jenis pohon utama di KHDTK Labanan, Berau , Kalimantan Timur. Pertumbuhannya di alam seringkali terganggu dengan kehadiran gulma. Pengendalian gulma sangat diperlukan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik pengendalian gulma yang terbaik dan jenis-jenis gulma pada tanaman S. leprosula.  Variabel respon dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi dan diameter per enam bulan dan variabel penduga adalah teknik pengendalian gulma pola lajur (P1), pola lajur + mulsa (P2), pola melingkar setempat (P3), pola melingkar setempat + mulsa (P4) dan kontrol (P0), kelas sinar rumpang dan naung, dan komponen geomorfik lembah, lereng dan punggung. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pengendalian gulma dengan perlakuan P1 memberikan nilai riap yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya pada tanaman S. leprosula setiap enam bulan. Sementara itu, untuk perlakuan P3 memberikan hasil yang paling baik terhadap nilai riap S. leprosula setiap enam bulan. Pada  tanaman S. leprosula  ditemukan 93 jenis gulma, dimana yang menyebabkan dampak kerusakan dan invasi suatu lahan secara nyata adalah gulma jenis Mikania micrantha.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue